Kepala Desa Pelangsian Ismail.
JURNALKALTENG.COM. Sampit – Upaya menekan terjadinya konflik antara manusia dan buaya, serta membangun sosialisasi dengan membiasakan masyarakat mengurangi aktivitas dipinggir sungai seperti mandi maupun buang air besar.
Pemerintah Desa Pelangsian Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur ini. Memberikan sebuah kebijakan dengan menganggarkan puluhan unit mesin pompa air melalyi Dana Desa yang akan diberikan kepada warganya yang tinggal di sekitar hamparan sungai mentaya.
“Tahun ini kita anggarkan sebanyak 30 unit mesin pompa air. Kita menginginkan setelah mendapatkan bantuan pompa air itu, warga bisa mengurangi atau tidak lagi turun ke lanting,”Kata Kepala Desa Pelangsian Ismail, kepada media ini, Rabu 18 Agustus 2021.
Sehubungan dengan adanya kemunculan seekor buaya besar disekitar Ikon Jelawat dan dermaga penyeberangan di Kecamatan Seranau.
Ismail kembali mengingatkan agar warganya yang tinggal di pinggiran sungai agar selalu waspada saat beraktivitas. Sebab jarak munculnya buaya juga tidak jauh dari wilayah Desa Pelangsian yang masih berdekatan dengan wilayah kota Sampit.
“Meski dari pantau kami buaya tidak lagi muncul di sekitar sungai Desa Pelangsian seperti beberapa bulan lalu sering muncul, namun saya tetap mengajak warga tetap waspada. Karena hewan tersebut masih aktif berkeliaran di sungai sekitar kota Sampit,”ucapnya.
Ismail menambahkan, sehubungan dengan adanya ajakan maupun imbauan agar warga yang berada di bantaran sungai tidak memelihara hewan ternak. Ternyata ditanggapi dengan baik, bahkan sebagian besar warganya sudah mentaati peringatan tersebut.
“Saya sangat mengapresiasi dengan kesadaran warga yang merespon baik dengan mengurangi memelihara ternak dekat sungai. Bukan hanya itu, mereka juga sadar dan tidak lagi membuang sambah dan bangkai hewan ke sungai,”tandasnya. (YhY).
Komentar