oleh

Waduh,Pemerkosaan Terhadap Siswa SD terjadi lagi Di Kotim, Kali ini Terjadi Di Samuda.

Gambar Ilustrasi.

SAMPIT,JURNALKALTENG-Kasus pemerkosaan terhadap anak di bawah umur kembali terjadi di Kabupaten Kotawaringin Timur(Kotim). Dalam sepekan ini sudah dua anak yang menjadi korban pelecehan seksual. Selasa(18/6).

Setelah kejadian kasus pemerkosaan yang di alami anak SD di Kecamatan Mentaya Hulu pada 21 April 2019 lalu. Hari ini hal serupa yang menimpa anak berusia 8 tahun disalah satu Desa di Kecamatan Mentaya hilir Selatan Kabupaten Kotawaringin Timur yang menjadi Korban pemerkosaan.

Informasi yang di himpun JurnalKalteng. Com menyebutkan, Usai pemeriksaan pada korban di RS Murjani Sampit, pelaku bejat itu langsung dilaporkan dimana diketahui masih ada hubungan kerabat dengan korban.

Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kotawaringin Timur Forisni Aprilista Mengatakan saat dimintai tanggapan terkait maraknya kasus pemerkosaan terhadap anak di bawah umur. Dimana dalam sepekan ini, diketahui sudah ada dua orang anak yang menjadi korban pemerkosaan di Kotim.

Menurutnya, bahwa pihaknya sudah melakukan pendampingan terhadap korban saat ini pelakunya sudah diketahui dan sudah di laporkan kepihak berwenang ironisnya pelaku di duga masih kerabat korban sendiri.

“Ya kami dari P2TP2A semenjak mendapat info ini, pihak kami sudah melakukan pendampingan terhadap korban. dan permasahan ini sudah di tangani Dinas terkait, sedangkan pelaku sudah diamankan” Terang Forisni. Selasa(18/6)

Forisni yang juga Ketua LSM Lentera Kartini selama ini membantu perempuan dan anak korban kekerasan serta kasus pelecehan seksual terhadap anak dibawah umur , melalui LSM yang dibentuknya bersama sejumlah aktivis perempuan di Kotawaringin Timur.

Lanjut dia menanggapi masalah ini, diaman kasus ini akan menjadi perhatian kita bersama mengingat sudah banyak korban pemerkosaan di bawah umur di kotim. dan untuk edukasi para orang-orang tua juga harus berperan aktif karena mereka memiliki peran besar dalam memberi perlindungan terhadap anak dengan menerapkan pola asuh yang baik terhadap anak,” Kalau tidak kasus-kasus seperti ini akan terus berulang dan meningkat,” Ujarnya. (MR).

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed