oleh

Cegah Serangan Buaya, BKSDA Sampit Pasang Spanduk Peringatan

Komandan Pos Jaga BKSDA Sampit, Kalimantan Tengah Muriansyah, memasang spanduk peringatan di Desa Handil Sohor, Kecamatan Mentaya Hikir Selatan. Sabtu 13 November 2021.

JURNALKALTENG.COM. Sampit – Upaya mengantisipasi agar tidak terjadi serangan buaya pada masyarakat di hamparan sungai mentaya, Pos Jaga Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sampit, Kalimantan Tengah, bersama tim dari Agni Pos Manggala Sampit, memasang spanduk peringatan dengan titik sasaran pada sekitar predator tersebut muncul. Sabtu 13 November 2021.

“Kemarin kita pasa spanduk di aungat Mentawa Baru, dab hari ini kita pasang 2 spanduk di Desa Bagendang Hulu, Kecamatan Mentaya Hilir Utara dan Desa Handil Sohor, Kecamatan Mwntaya Hilir Selatan,”kata Komandan Pos Jaga BKSDA Sampit Muriansyah, saat dikonfirmasi media ini, Minggu 14 November 2021.

Dengan adanya spanduk peringatan yang bertuliskan imbauan itu, masyarakat bisa paham serta memahami dengan tidak melakukan tindakan yang memancing datangnya hewan berdarah dingin tersebut.

“Kita harapkan adanya spanduk peringatan ini, masyarakat bisa mentaatinya, dan kemuculan buaya ataupun serangan tidak terjadi lagi,”ujarnya.

Pada tulisan spanduk tersebut ada sebanyak 5 point peringatan, pertama mengimbau masyarakat agar berhati- hati saat beraktivitas di sungai terutama di saat subuh, pagi, sore dan malam hari.

Kemudian, mengajak masyarakat tidak membuang sampah rumah tangga atapun bangkai binatang ke sungai.

Selanjutnya masyarakat yang tinggal didekat sungai tidak diperkenankan memelihara ternak, dan yang terakhir melarang melakukan penangkapan ikan dengan cara ilegal seperti peracunan, penyetruman dan lain-lain.

“Masyarakat taat dengan peringatan itu, maka secara otomatis kita bisa mencegah Buaya mendekati pemukiman, dan kita pun akan lebih nyaman beraktivitas,”paparnya

Dalam kesempatan itu juga, Muriansyah menambahkan bahwa pihaknya juga melakukan pengecekan jerat dan pancing buaya di Sungai Sapihan, Desa Basirih Hilir.

“Info warga yang di minta bantuan pengawasan jerat dan pancing, diduga seekor buaya sempat terjerat alat penjerat tersebut. namun terlepas, dan ini dibuktikan dengan pohon tempat mengikat ujung tali jerat tertarik dari tempatnya,”jelasnya.

Selain itu, dari laporan yangditerima BKSDA Sampit, diduga selama banjir buaya yang sebelumnya muncul 1 ekor di Sungai Sapihan, kini bertambah menjadi 4 ekor dengan ukuran sekitar 1 meter sampai 2 meter lebih.

“Maka untuk mencegah terjadinya serangan buaya pada warga , kita putuskan pemasangan jerat dan pancing tetap dilanjutkan. Kami juga tetap mengimbau agar masyarakat disekitar hamparan sungai tersebut, selalu waspada saat beraktivitas dipinggiran sungai,”pungkasnya. (YhY).

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed