Jakarta – Bulan lalu, komisi energi dan perdagangan DPR AS mengirimkan surat ke CEO Apple Tim Cook terkait penggunaan data iPhone. Kini Apple telah resmi menanggapi surat itu dan menegaskan kembali akan privasi pengguna.
Dalam surat, Director of Federal Govermment Affair Apple Timothy Powderly menjelaskan pihaknya percaya adalah privasi adalah hak manusia yang paling mendasar. Pernyataan ini sama yang dikemukakan Apple beberapa tahun lalu.
“Kami percaya privasi adalah hak asasi manusia yang mendasar. Kami sengaja merancang produk dan layanan untuk meminimalkan pengumpulan data pengguna kami,” kata Powderly seperti detikINET kutip 9to5Mac, Rabu (8/8/2018).
“Ketika kami mengumpulkan data, kami transparan tentang hal itu dan bekerja untuk memisahkannya dari pengguna. Kami menggunakan pemrosesan di perangkat untuk meminimalkan pengumpulan data oleh Apple,” lanjutnya.
Berbeda dengan perusahaan teknologi lainnya, Apple tidak membuat pengguna sebagai komoditas. Karena model bisnis yang dijalankan tidak tergantung pada pengumpulan informasi yang dapat diidentifikasi oleh pengguna.
“Pelanggan bukan produk kami, dan model bisnis kami tidak bergantung pada pengumpulan sejumlah besar informasi identitas pribadi untuk memperkaya profil yang ditargetkan ke pengiklan,” papar Powderly.
Topik lain yang ikut dibahas dan tak kalah menariknya adalah fungsi Siri. Dijelaskan Powderly, perintah yang diberikan ke Siri dikirimkan ke Apple dan ditangani sesuai dengan kebijakan privasi mereka. Pengguna diberikan kontrol penuh sehingga mereka bisa menyetel ulang kapan saja.
“Ketika direset, Apple menghapus informasi yang disimpannya yang terkait dengan identitas pengguna,” pungkas Apple. (detik.com)
Komentar