oleh

Korban Mengaku Diserang Buaya Sapit, BKSDA Kaget

Yeldi, seorang guru SMP yang menjadi korban serangan buaya.

JURNALKALTENG.COM, Sampit – Korban serangan buaya di Desa Sungai Paring, Kecamatan Cempaga mengaku sempat melihat predator yang menyerangnya. Korban Yeldi mengaku digigit buaya jenis sapit.

Komandan Pos Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sampit, Kalimantan Tengah, Muriansyah cukup kaget dengan penuturan itu. Pasalnya, buaya jenis sapit diketahui sangat jarang menyerang manusia. Satwa dilindungi itu hanya memakan ikan serta hewan air lainnya.

“Jika benar yang menyerang korban ini buaya sapit, maka bisa dikatakan habitat buaya tersebut benar-benar rusak parah,” kata Muriansyah, Selasa, 8 Juni 2021.

Namun berdasarkan hasil keterangan dari nelayan yang dihimpun BKSDA pada sekitar lokasi kejadian, sering terlihat buaya jenis muara. Bukan jenis sapit seperti keterangan korban.

“Untuk mencegah terjadi lagi serangan kepada warga, kami telah memasang spanduk imbauan di lokasi. Kami juga memberikan pemahaman kepada warga agar tidak membuang bangkai atau memelihara ternak di pinggir sungai. Kita juga memasang 1 set alat jerat buaya,” tutupnya. (YONO HERIYANTO)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed