oleh

Potret Keberadaan OKP (Organisasi Kepemudaan) Di Kotim Di Hari Sumpah Pemuda Ke-90

Riskon Fabiansyah Ketua DPD Angkatan Muda Pembeharuan Indonesia(AMPI)Kabupaten Kotawaringin Timur.Minggu (28/10/2018)

 

SAMPIT,Jurnal Kalteng .Com-Sejarah Telah mencatat Keberadaan Bangsa Indonesia tidak terlepas dari peran serta PEMUDA pada waktu itu, dengan dimulainya berdirinya Perkumpulan “Boedi Oetomo” tahun 1908, kemudian puncaknya dengan di ikrar bersama Pemuda waktu itu, yang kita kenal saat ini Ikrar “Sumpah Pemuda 1928” yang dibacakan oleh Bung Soegondo dan jelaskan panjang lebar oleh Bung Moh.Yamin pada saat Kongres Ke II pada tanggal 28 Oktober 1928 di Batavia (jakarta).

Satoe Nusa, Satoe Bangsa, Satoe Bahasa Yakni Indonesia. Tak ada lagi perbedaan Suku, Ras dan Agama dan Golongan. Semua Melebur menjadi Satu kesatuan Untuk Indonesia. Kotawaringin Timur sebagai salah satu Kabupaten mejelma menjadi Barometer eksistensi kepemudaan yang ada di Kalimantan Tengah, ini ditandai dengan terpilihnya sosok perwakilan pemuda di tahun 2010 sebagai kepala daerah/ Bupati Kotawaringin Timur, bahkan beliau masuk sebagai salah satu pemimpin termuda waktu itu, beliau adalah Bapak Supian Hadi, S.Ikom.

Banyak asa yang diselipkan pada sosok pemimpin tokoh muda Kotim ini (Bapak Supian Hadi). Dengan latar belakang pemuda, beliau diharapkan mampu membuktikan kepada masyarakat Kotim bahwa pemuda sudah selayaknya mendapatkan kepercayaan sebagai pemimpin daerah. Ini terbukti dan dibuktikan dengan terobosan-terobosan kebijakan selama beliau memimpin 2010 -2015. Dan pada kesempatan ini tak cukup waktu untuk menguraikan satu persatu terobosan-terobosan kebijakan apa saja yang telah beliau lakukan.
Dan puncaknya pada tahun 2015 Bapak Supian Hadi, S.Ikom terpilih kembali sebagai bupati untuk kedua kalinya masa Bhakti 2015 – 2020 “Bravo Bapak,Bravo Pemuda kotim.

Kesuksesan beliau sebagai pemimpin dengan terobosan-terobosan kebijakan yang beliau ambil, tentunya tidak terlepas dari ketepatan beliau menempatkan orang-orang sesuai dengan kompentensi dijajaran SKPD, begitu jua dibidang kepemudaan, beliau menempatkan sosok yang PAS untuk memanagerialnya Beliau adalah Bung Najmi Fuadi. Sosok yang satu ini bukanlah orang baru dibidang Kepemudaan di Kotim ini, Mantan Ketua KNPI dan dikenal cukup aktif diberbagai kegiatan kepemudaan.

Di Era kepemimpinan beliau sewaktu menjabat sebagai ketua, KNPI mampu mencapai Era Keemasannya tak kalah dengan para pendahulunya sebut Saja Bung Thamrin Noor. Karena benar pepatah mengatakan yang mengerti pemuda tentu dari kalangan pemuda itu sendiri, jadi sangat tepat di Era saat ini Bapak Supian Hadi mempercayakan Bung Najmi Fuadi sebagai managerial kaum Muda.

OKP (Organisasi Kepemudaan) sebagai wadah berhimpun para pemuda(i) perannya menjadi sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat sebagai sumberdaya yang dimiliki bangsa indonesia dalam menjaga harmoni keberagaman ide dan gerakan pemuda seperti yang telah dicontohkan para pejuang kemerdekaan di masa lalu.

Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) sebagai wadah berhimpun OKP, kehadirannya menjadi penyeimbang diantara harmoni perbedaan warna OKP yang berBhineka Tunggal Ika, sekaligus kehadiran KNPI adalah sebagai laboratorium pemuda(i) yang di harapakan kelak akan memegang tongkat estafet kepemimpinan suatu daerah. Di kabupaten kotawaringin timur sendiri ada ± 54 OKP (Organisasi Kepemudaan) yang berhimpun di KNPI yang terdiri dari berbagai Platform, mulai dari Agama, Nasionalis dan kedaerahan.

Semua Melebur menjadi satu dalam wadah berhimpun yaitu KNPI. Dan ada ± 20 an OKP (Organisasi Kepemudaan) yang masih Eksis memberikan warna terhadap perkembangan kehidupan kemasyarakatan dan kepemudaan yang ada di Kotim, Sebut saja OKP aktif antara lain : PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia), HMI (Himpunan Mahasiswa Islam),IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammdiyah), Ikatan Pemuda Muhammadiyah, NA (Nasyiatul Asyiah), IPNU, IPPNU, GP. Ansor, Fatayat NU, PERADAH, PPMPAHK, BKPRMI, AMPI (Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia), AMPG (Angkatan Muda Partai Golkar) dan lain-lain.

Hal tersebut Menjadi pertanyaan mengapa hanya ± 50% OKP yang masih eksis di kotim, banyak hal yang melatar belakangi kenapa dan mengapa hanya ± 50% OKP yang aktif, di kesempatan lain saya akan mencoba mengupasnya karena keterbatasan waktu untuk menguraikan saat ini.

Peringatan Hari Sumpah Pemuda Tahun ini di Kabupaten Kotawaringin Timur menjadi momen bersejarah bagi pemuda / I di kotim, kenapa tidak sebab tahun ini, Kotim di tunjuk sebagai tuan rumah Puncak Peringatan Sumpah Pemuda ke-90 Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah yang diawali dengan acara “Ikrar Bersama Anak Bangsa” pada malam 27 Oktober 2018 bertempat di Werra Ball room, dan kemudian dilanjutkan Upacara Peringatan SUMPAH PEMUDA Ke-90 keesokan harinya tanggal 28 oktober 2018 di stadion 29 November, Kemeriahan Hari sakral pemuda ini pun mendapat respon Positif dari para pemuda(i) dari berbagai kabupaten yang ada dikalimantan tengah, ini ditandai dengan kehadiran bung dan bing dari kabupaten/kota Se-kalimantan tengah. Pelaksanaan Upacara Puncak SUMPAH PEMUDA Ke-90 itu sendiri, sepertinya kurang mendapat restu dari alam, betapa tidak, Upacara yang seyogyanya dilaksanakan di lapangan sepakbola akhirnya harus bergeser ke gedung Indoor dikarenakan hujan yang mengguyur kota sampit dan sekitarnya mulai dari pagi sampai siang hari. Alam yang kurang bersahabat tak mampu menyurutkan semangat para peserta dan undangan untuk mengenang Hari Sakral Pemuda tersebut.

Kemeriahan acara Sakral pemuda itu tidak serta merta menjadi bagian positif dari eksitensi pemuda kotim khususnya OKP (organisasi Kepemudaan), dikarenakan tidak dilibatkannya sebagian besar OKP dalam pesta sakral para pemuda tersebut. Hampir Semua OKP tidak dilibatkan, termasuk AMPI (Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia) bahkan KNPI sendiri pun hanya sebagai pelengkap bumbu dalam pesta besar para Pemuda tersebut, mungkin dikarenakan Kue Ulang Tahunnya sudah dibuat dan tak ingin terlalu merepotkan para pemuda.

Lagi-lagi hal itupun tak bisa menyurutkan semangat kami kaum Muda untuk sekedar hadir dan ambil bagian dalam suksesi Hari yang kami anggap Sakral yaitu “Sumpah Pemuda”.

OKP dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bisa dibaratkan seorang anak, dan Pemerintah Daerah dalam tatanan bernegara bisa kita ibaratkan orang tua. Adalah sebuah kewajaran ketika seorang anak mengingatkan orang tuanya sendiri ketika orang tuanya Alpa, karena saya yakin seyakin yakinnya, tak ada orang tua didunia ini yang tega menelantarkan dan melupakan anaknya. Dan betapa senang dan bangganya orang tua ketika melihat anaknya sukses dan bisa menjadi pemimpin yang teladan seperti orang tuanya.

Tulisan ini saya buat bukan untuk mengkritisi apa yang sudah terjadi, tetapi saling merefleksi agar kedepan bisa menjadi pengingat. Karena sepanjang perjalanan AMPI saat inipun tak ingin terlalu merepotkan pemerintah daerah yang sudah terlalu banyak Pe eR untuk mewujudkan Masyarakat Kotim yang Sejahtera. Hidup Pemuda Jaya Pemuda Indonesia.

-Riskon Fabiansyah (Eko Syailendra)
Ketua DPD AMPI Kab. KOtawaringin Timur.
-Wakil Ketua Majelis Pemuda Indonesia
Pemuda Pelopor Bid. Kewirausahaan Tahun 2009.(MR)

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed