JURNALKALTENG.COM, Sampit – Ribuan hektare lahan pertanian di Desa Lampuyang, Kecamatan Teluk Sampit terancam gagal panen. Hal itu dikarenakan hampir seluruh lahan pertanian yang ditanami padi siap panen terendam banjir.
Wakil ketua DPRD Kotim, Rudianur turun langsung melihat kondisi di lapangan. Dia menyatakan keprihatinan yang mendalam atas musibah yang dialami oleh petani desa itu.
Rudianur berharap agar pemerintah daerah melalui dinas terkait bisa secepatnya mengambil langkah-langkah penanggulangan terkait musibah yang dialami oleh para petani. Sebab selain lahan pertanian, banjir juga merendam sejumlah rumah warga.
“Saya mendorong pemerintah kabupaten melalui Dinas Pertanian untuk melihat langsung kondisi para petani. Karena kerugian yang dialami petani sangat luar biasa. Terlebih lagi lahan pertanian di Desa Lampuyang ini merupakan salah satu penyangga ketahanan pangan di Kotim,” ujar Rudiannur.
Sementara itu, Kepala Desa Lampuyang, Muksin menyatakan, akibat banjir ini 3.500 hektare lahan pertanian jenis padi yang sudah siap panen terancam gagal panen. Hal ini tentu berimbas pada nasib 1.750 petani.
“Kondisi seperti ini sudah sering terjadi sejak 10 tahun terakhir. Namun kali ini merupakan yang terbesar. Kami sangat berharap kepada pemerintah daerah agar bisa membantu mencarikan solusi, sehingga tahun-tahun berikutnya bencana seperti ini tidak terulang lagi,” ujar Muksin. (YONO HARIYANTO)
Komentar