oleh

Toko Handphone di PPM Sampit Dirampok, Uang 48 Juta Dibawa Kabur Pelaku

Tampak anggota Kepolisian Sektor Ketapang Saat melakukan olah TKP di sebuah toko Handphone di PPM Sampit, Jum’at(11/10).

SAMPIT, JURNALKALTENG – Aksi perampokan bersenjata tajam, kembali terjadi di kawasan Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM), Jalan Iskandar, Kelurahan Mentawa Baru Hilir, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Sampit. Pelaku yang diduga berjumlah satu orang, berhasil menggondol uang sebesar Rp 48 juta.

Sementara, peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (11/10) sekira pukul 17.30 WIB sore. Korban bernama Djie Sau Fung (21), kini sudah melaporkan kejadian tersebut kepada pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Ketapang guna di proses lebih lanjut.

Kapolsek Ketapang AKP Wiwin Junianto Supriyadi menerangkan, aksi pencurian dengan pemberatan, itu terjadi di salah satu toko handphone “Maitri Cell”. Saat korban sedang membuka brangkas, tiba-tiba, datang satu orang pelaku hingga langsung menodongkan senjata tajam jenis celurit ke arah leher korban.

”Benar. Dan tentunya, kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut,” ucap Wiwin saat ditemui di dalam ruangannya, Jumat (11/10) malam kemarin.

Sementara, dalam aksi pencurian tersebut, sejumlah kamera Closed Circuit Television (CCTV), yang terpasang di tempat kejadian perkara (TKP), ternyata tak berfungsi. Sehingga, hal tersebut membuat pihak Kepolisian pun belum bisa memastikan ciri-ciri dari pada wajah maupun jumlah pelaku tersebut.

”Dan tentunya juga, saat ini, kami masih berupaya mengumpulkan lebih banyak barang bukti untuk mengungkap tersebut,” terang perwira menengah itu.

Terpisah Hadi, salah seorang petugas Juru Parkir (Jukir) yang ada di lokasi kejadian menuturkan, bahwa peristiwa tersebut terjadi saat dirinya sedang membeli minuman yang sebelumnya diperintah oleh korban.

Saat dirinya kembali ke lokasi kejadian, serta ingin memberikan minuman, korban, justru nampak seperti orang kebingungan sembari menutup toko. ”Saat ditanya ada kenapa, korban bilang, kalau dirinya habis dirampok,” ujar Hadi saat berada di depan TKP.

Hadi pun sempat tak percaya setelah mendengar dari pengakuan korban tersebut. Sebab, di lokasi kejadian, nampak para pedagang yang berada di depan TKP, mulai berjualan. Namun, tidak ada satu pun para pedagang yang mengetahui dengan kejadian tersebut.

”Sepertinya, saat di rampok, korban ini (Djie Sau Fung-red) hanya bisa diam dan pasrah. Herannya lagi, kenapa dirinya tidak teriak minta tolong. Kan di depannya banyak orang berjualan pakaian,” ujar Hadi dengan teman-temannya itu.

Selain itu, lanjut Hadi, saat pelaku melarikan diri dengan membawa uang puluhan juta, diduga, kalau korban nampaknya sudah cukup ketakutan saat ditodong oleh senjata tajam. sehingga hal itu lah yang membuat korban tidak berani melaporkan apalagi teriak maling.

”Pas pelaku melarikan diri, paling tidak, korban langsung bilang lah kepada warga lainnya kalau dirinya telah di rampok. Tapi malah sebaliknya, korban justru diam saja hingga langsung menutup toko,” sesalnya. (MR)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed