oleh

Penjualan Menurun Pedang Kulier Curhat Kepada Bupati

Ketua Gabungan Pedagang Kuliner Kotim, Zam’an, saat menyampaikan aspirasinya kepada Bupati Kotim Halikinnor, dalam Rapat koordinasi penanggulangan pelaku usaha Kotim, Jumat 23 Juli 2021 sore.

JURNALKALTENG.COM. Sampit-Akibat lockdown yang dilakukan hampir seluruh Perusahaan Perkebunan Besar Sawit di Kabupaten Kotawaringin Timur, yang mencegah penyebaran Covid-19 di kawasan perkebunan, ternyata berdampak terhadap pendapatan para pedagang yang mengeluhkan hampir 50 persen pendapatan mereka hilang.

“Bayangkan sejak perusahaan melakukan lockdown pada karyawannya, setiap bulannya miliaran rupiah perputaran ekomoni di pasar hilang. Bahkan sejumlah rekan kita yang berjualan di lantai 2 PPM Sampit sudah ada yang gulung tikar,”kata Ketua Gabungan Pedagang Kuliner Kotim, Zam’an, Sabtu 24 Juli 2021.

Selain itu, Ia juga meminta kepada Pemerintah Daerah Kotim, untuk mendesak seluruh perusahaan perkebunan melakukan vaksinasi mandiri dalam membantu mencegah penyebaran covid, sehingga bisa membuka lockdown dan karyawannya bisa bebas keluar perusahaan untuk berbelanja.

“Jika perusahaan membuka lockdownnya, sangat membantu terhadap perputaran ekonomi masyarakat maupun daerah,”paparnya.

Sementara, Bupati Kotim Haliinnor, merespon baik dan menanggapi apa yang diinginkan oleh para pedagang maupun pelaku UMKM, juga sama dengan apa yang direncanakan oleh Pemkab Kotim, yang akan meminta pada seluruh perusahaan perkebunan untuk melakukan vaksinasi mandiri.

“Dalam waktu dekat ini, kita juga akan datang keperusahaan-perusahaan untuk mendesak mereka vaksinasi mandiri. Saat ini baru Wilamar Grup dan Sinarmas yang baru melakukan vaksinasi mandiri,”kata Halikin.

Namun yang menjadi kendala saat ini, ketersediaan stok vaksin yang belum mencukupi. Hal ini juga menjadi tugas pemkab yang telah meminta kepada Pemerintah Provinsi Kalteng dan Pusat untuk penambahan persediaan vaksin di Kotim.

“Kita juga telah menyurati ke Gubernur Kalteng dan juga Pemerintah Pusat bisa mendrofing 700 ribu vaksin. Kita ingin seluruh masyarakat kita tervaksin dan kita juga memfasilitasi perusahaan perkebunan untum vaksinasi mandiri,”ujarnya.

Dengan harapan, jika seluruh karyawan perkebunan bisa divaksin, pihak perusahaan membuka lockdown, sehingga membantu roda perekonomian daerah.

“Setidaknya mereka membuka lockdown dan kita bisa membuat aturan karyawan perusahaan bisa secara bergantian keluar kebun untuk berbelanja ke Kota sehingga ekonomi kita tetap berjalan,”tandasnya. (YhY).

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed